AMBONKITA.COM- Demi Titarsole, warga Desa Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, ditemukan tewas gantung diri di dalam kamar rumah Johanis Patty, BTN Passo Indah, Sabtu (2/10/2021).
Belum diketahui pasti penyebab lelaki 67 tahun ini nekat mengakhiri hidupnya sendiri. Hasil visum menunjukan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.
Sumber kepolisian mengungkapkan, korban ditemukan tergantung menggunakan tali arafia warna putih. Tali itu terikat di fentilasi pintu kamar, dan sebagiannya melilit leher korban.
Saat ditemukan meregang nyawa secara mengenaskan, korban mengenakan kaos oblong warna putih, celana panjang levis warna biru muda. Ia juga memakai masker 2 lapis berwarna hitam dan abu-abu.
Berdasarkan keterangan saksi Marlin Patty (40), korban ditemukan meninggal berawal saat dirinya akan membangunkannya. Ia ingin menawarkan korban makan siang.
Saat pintu kamar korban diketuk, tidak ada balasan dari dalam kamar. Ia kemudian memberitahukan kepada ayahnya Johanis Patty (69), kalau korban belum juga bangun dari tidurnya.
Mendengar pengakuan putrinya, Johanis Patty lalu berjalan keluar rumah menuju jendela kamar korban. Saat itu, jendela kamar korban tidak tertutup rapat. Setelah Johanis berhasil membuka jendela kamar, putrinya lalu melihat korban dengan posisi sedang bersandar di dinding tembok kamar.
Melihat kejadian itu, Marlin Patty lalu menghubungi Victor Patty (30), seorang pegawai BUMN untuk memberitahukan ketua RT setempat.
Kasus penemuan korban gantung diri ini akhirnya dilaporkan ke polisi. Pada pukul 15.00 WIT personel identifikasi dari Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tim identifikasi melakukan olah TKP, lalu jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Tingkat III Bhayangkara Ambon.
Menurut sumber kepolisian, di TKP ditemukan sepucuk surat korban. Anaknya mengaku surat itu benar tulisan tangan ayahnya sendiri.
“Ada juga beberapa jumlah uang milik korban di dalam kantung pelastik putih bening. Dari hasil pemeriksaan pihak rumah sakit tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan dinyatakan murni gantung diri,” kata sumber yang enggan menggunakan identitasnya tersebut.
Kapolsek Baguala AKP. Morlan Hutahean yang dihubungi membenarkan adanya kasus gantung diri di BTN Passo Indah tersebut.
“Itu gantung diri. Nanti saya kirim nomor Kanit Serse (untuk keterangan lebih detilnya) karena saya lagi ada tamu,” katanya.
Penulis: Husen Toisuta
Discussion about this post