AMBONKITA.COM,- Warga di Ambon kembali dibuat resah dengan informasi hoaks atau berita tidak benar yang beredar di media sosial (Medsos).
Informasi hoaks kali ini terkait kasus penganiayaan di ruas jalan dusun Jembatan Dua, desa Suli, kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Minggu malam (19/2/2023).
Berita bohong ini menyebutkan kalau Narsul Nahumarury, warga desa Tulehu dianiaya menggunakan senjata tajam tepatnya di pohon-pohon coklat, kawasan itu.
Sebelum dianiaya, korban melintas menggunakan sepeda motor bersama temannya. Mereka kemudian dilempar Orang Tak Dikenal (OTK) menggunakan batu karang. Lemparan itu mengenai korban hingga mereka terjatuh. Seorang pelaku kemudian menghampiri dan langsung membacok korban.
Informasi yang kemudian menjadi viral ini beredar lengkap dengan foto korban. Foto itu korban tampak bersimbah darah karena mengalami luka sayatan di leher.
BACA JUGA: Pelaku Utama Bentrok Tual Diciduk dan Digelandang ke Ambon
Atas informasi tersebut, aparat Polsek Salahutu, kemudian melakukan penelusuran. Mereka menemui korban Nasrul Nahumarury.
“Polsek Salahutu sudah lakukan pemeriksaan kepada korban (Nasrul Nahumarury), dia mengakui telah memberikan keterangan yang tidak benar dengan maksud karena takut menceritakan kejadian yang sebenarnya,” kata PS Kasi Humas Polresta Ambon dan Pulau-pulau Lease, Iptu Moyo Utomo, Senin (20/2/2023).
Kejadian sebenarnya yaitu sebelumnya korban mengkomsumsi minuman keras (miras) jenis sopi di Kos-kosan kawasan belakang Keramat Nahumarury dusun Pohon Mangga. Ia pesta miras bersama Ramdany Umarela, Rispandi Kotta, Mochal Umarella, Riski Ohorella, dan Raju Ohorella.
“Saat itu korban mengeluarkan kata yang menyinggung perasaan Raju Ohorella, setelah itu Raju mengambil parang memotong korban. Korban menangkis dengan tangan kanan sehingga jari kelingking terluka dan pelipis bagian kanan juga terluka,” ungkapnya.
Usai dibacok, korban kemudian dibawah ke rumah sakit oleh rekan-rekannya tersebut.
“Korban dan rekan-rekannya dalam pengaruh minuman keras. Pengakuan mereka membeli miras sopi dari saudara Sakai di desa Waai. Ada juga sopi yang dibeli di Suli,” tambah Moyo.
Juru bicara Polresta Ambon ini menghimbau masyarakat agar tidak terpancing dan terpengaruh dengan informasi tidak benar atau hoaks tersebut.
“Sekali lagi informasi yang beredar di Medsos kalau Nasrul jadi korban penganiyaan di Suli tidak benar. Mari kita sama-sama jaga stabilitas keamanan yang sudah kondusif ini,” harap Moyo.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post