AMBONKITA.COM,- Mantan Sekertaris Daerah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Djafar Kwairumaratu, terancam dibui atau dihukum pidana penjara selama 3 tahun.
Ancaman hukuman tersebut disampaikan Jesica Sahetapy, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri SBB dalam sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor Ambon, Rabu (26/2/2025).
Sidang dengan agenda pembacaan tuntutan ini dipimpin Rahmat Selang selaku hakim ketua, dibantu dua hakim anggota lainnya.
Djafar Kwairumaratu merupakan Terdakwa kasus dugaan korupsi anggaran belanja langsung, dan tidak langsung di Setda SBT tahun 2021.
“Dalam sidang tuntutan tadi, kami menuntutnya dengan Pasal 3, terdakwa (Djafar Kwairumaratu) dituntut tiga tahun penjara, dan denda Rp100 juta subsider tiga bulan penjara,” kata Jaksa Jesica kepada wartawan di Pengadilan Tipikor Ambon.
Terdakwa, kata Jesica, terbukti melanggar Pasal 3 jo Pasal 18 ayat (1) UU Nokor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana diubah dalam UU nomor 20 tahun 2001 jo Pasal 55 ke-KUHPidana.
“Jadi kami juga bebankan uang pengganti senilai Rp1,2 miliar dikurangi Rp190 juta yang sudah dikembalikan, berarti tinggal sekitar Rp1,1 miliar uang penggantinya. Subsider satu tahun penjara,” jelasnya.
Perbuatan yang dilakukan Djafar diduga telah merugikan keuangan negara mencapai kurang lebih Rp2,58 miliar. Ia tidak sendiri, tetapi bersama Idris Lestaluhu, mantan bendahara pengeluaran Setda SBT.
Idris telah divonis bersalah pada Rabu, 3 Juli 2024 lalu dan kini tengah menjalani hukumannya di Lapas Klas IIA Ambon. Ia dijatuhi hukuman pidana penjara selama 3 tahun dan denda Rp300 juta.
Editor: Husen Toisuta